Kamis, 05 September 2013


KONSUMSI (C) - ELEMEN GDP


    Bagian pertama yang paling penting dari pembentuk GDP adalah konsumsi (consumption), atau “pengeluaran konsumsi pribadi”. Konsumsi selalu menjadi  komponen terbesar dari GDP. 

   Pengeluaran konsumsi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu barang tahan lama (durable goods) seperti kendaraan, barang tidak tahan lama (non-durable goods) seperti makanan, serta jasa (services) seperti perawatan kesehatan.


GDP NOMINAL (PQ), INDEKS HARGA GDP (P) DAN GDP RIIL (Q)


    GDP nominal (PQ) menunjukkan jumlah total nilai dalam bentuk uang dari barang dan jasa akhir yang  diproduksi dalam tahun tertentu, dimana nilainya digambarkan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tahun masing-masing. GDP riil (Q) tidak memasukkan unsur perubahan harga (P) dari GDP nominal dan menghitung GDP dalam ukuran kuantitas dari barang dan jasa akhir. (lihat artikel: Perbedaan GDP, Nominal GDP, Real GDP dan Potential GDP) Persamaan berikut menunjukkan hubungan antara GDP nominal, GDP riil dan indeks harga GDP. 

                           GDP Nominal       PQ
Q = GDP Riil = Indeks Harga GDP =  P
                 
   Untuk mengoreksi perubahan harga-harga yang tidak tetap, akuntan nasional AS menggunakan Chain Weight (lihat artikel: Chain Weight) untuk menyusun angka tetap dari GDP riil dan indeks harga.


Rabu, 04 September 2013


CHAIN WEIGHT


   Hari ini, pemerintah AS mengukur GDP riil dan indeks harga GDP menggunakan metode Chain Weight. Detail mengenai chain weight tidak pernah dijelaskan sangat rinci, tapi kita bisa mengetahui gagasan dasarnya dengan menggunakan sebuah contoh sederhana. Perhitungan Chain Weight melibatkan hubungan antara output atau harga melalui perkalian rasio pertumbuhan dari satu periode ke periode lainnnya. 

   Sebuah contoh dari ekonomi “alat cukur” akan menunjukkan cara kerjanya. Katakanlah bahwa nilai alat cukur adalah $300 pada 2003. Kemudian katakanlah bahwa kuantitas dari alat cukur meningkat 1 persen dari 2003 ke 2004 dan 2 persen dari 2004 ke 2005. Nilai dari GDP riil akan menjadi $300 pada 2003, kemudian $300 x 1.01 = $303 pada 2004, kemudian $303 x 1.02 = $309.06 pada 2005. 

   Dengan banyaknya perbedaan barang dan jasa, kita juga akan menambahkan rasio pertumbuhan dari komponen-komponen berbeda seperti apel, pisang, dan sebagainya, dan mengukur rasio pertumbuhan melalui pengeluaran dari barang-barang yang berbeda.

MENGHITUNG GDP (NOMINAL, DEFLATOR & RIIL)




    Tabel di atas menunjukkan GDP nominal senilai $104 milyar untuk tahun 1929 dan $56 milyar pada tahun 1933. Ini menunjukkan penurunan sebesar 46 persen dari GDP nominal dari tahun 1929 ke tahun 1933. Tapi pemerintah memperkirakan bahwa rata-rata jatuhnya sebesar 26 persen selama periode tersebut berlangsung. Jika kita memilih tahun 1929 sebagai tahun dasar, dengan 1 sebagai GDP deflator pada tahun tersebut, ini berarti bahwa indeks harga pada 1933 adalah 0.74. Jadi GDP sebesar $56 pada 1933 jauh lebih berharga dibandingkan setengah dari GDP pada tahun 1929 sebesar $104. Tabel menunjukkan itu, seperti harga-harga pada 1929, atau kemampuan pembayaran dollar pada 1929, GDP riil jatuh ke $76 milyar. Karena itu, bagian kedua yang menunjukkan GDP nominal,  tingkat harganya merosot dengan cepat, atau terjadi deflasi, sepanjang Great Deppresion (depresi besar-besaran).  
   
   Tabel menunjukkan cara paling sederhana untuk menghitung GDP riil dan GDP deflator. Terkadang cara perhitungan tersebut kurang tepat, terutama disebabkan karena perubahan yang sangat cepat dari harga dan kuantitas barang-barang penting. Sebagai contoh, dalam tiga dekade terakhir, harga komputer telah jatuh sangat cepat saat kuantitas produksinya meningkat tajam.
                 
   Saat harga-harga relatif dari barang yang berbeda berubah dengan sangat cepat, menggunakan ukuran harga dari tahun tetap akan berdampak pada perhitungan yang salah. Untuk mengoreksi kesalahan ini, orang statistik menggunakan prosedur yang disebut chain weighting. Sebagai pengganti dari ukuran harga relatif pada setiap barang yang telah ditetapkan (katakanlah, dengan menggunakan ukuran  pada tahun tertentu, seperti 1990), ukuran harga dari barang dan jasa yang berbeda berubah setiap tahun untuk merefleksikan perubahan pada besaran belanja (spending patterns) dalam ekonomi. Lihat artikel: Chain Weight.


PENGARUH INFLASI PADA GDP NOMINAL DAN GDP RIIL
 




   Garis hijau pada gambar menunjukkan pertumbuhan GDP nominal mulai tahun 1929, digambarkan dalam harga dan dollar yang sebenarnya yang berlaku pada tahun masing-masing. Kemudian, sebagai perbandingan, GDP riil , digambarkan dalam 2000 dollar, yang ditunjukkan oleh garis merah. Lebih jelasnya, kebanyakan peningkatan dalam GDP nominal dalam delapan dekade terakhir telah berpengaruh pada inflasi unit-unit harga dari ukuran uang.

                 
   Peningkatan pada GDP nominal melampaui peningkatan pada output. Mengapa? Karena peningkatan pada GDP nominal termasuk dalam peningkatan harga seperti halnya pertumbuhan output. Untuk mengetahui dengan jelas ukuran akurat dari output riil, kita harus mengoreksi ulang GDP untuk perubahan harga. Kesimpulannya, GDP nominal akan melampaui GDP riil karena dipengaruhi oleh harga (inflasi) sehingga disimbolkan (PQ), sedangkan GDP riil tidak dipengaruhi harga sehingga disimbolkan (Q); dimana (P) merupakan GDP deflator atau biasa disebut Indeks Harga.