Rabu, 01 Mei 2013

PERBEDAAN ISOCOST DAN ISOQUANT
 
Apa perbedaan isocost dan isoquant? Apa pula persamaan dan perbedaan isoquant dan kurva indiferen?

Jawab:

Perbedaannya adalah jika Isocost merupakan kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi antara dua input berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang sama. Sementara Isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi input yang dipakai dalam proses produksi, yang menghasilkan output tertentu dalam jumlah yang sama.

Persamaan antara Isoquant dengan Kurva Indiferen (IC Curve) adalah: 

(a) kurva menurun dari kiri atas ke kanan bawah; 
(b) cembung ke arah titik origin; 
(c) tidak saling berpotongan. 

Perbedaan antara Isoquant dengan Indiferen ialah nilai isoquant dapat diperhitungkan sementara indiferen nilainya tidak dapat diperhitungkan secara pasti.

BIAYA (TEORI PRODUKSI)

Biaya Total (Total Cost) / TC
 
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
 
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
 
TC = FC + VC
Dimana FC = Fix Cost; VC = Variabel Cost.
Contoh:
 
Diketahui : FC = Rp 120.000,00 VC = Rp 240.000,00
Ditanya : TC = …
 
Jawab: 

TC = FC + VC
= 120.000 + 240.000
= 360.000
 
Biaya Variabel (Variabel Cost) / VC
 
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku.
 
Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu: 

TC = FC + VC atau VC = TC - FC 

Contoh:
 
Diketahui: FC = 120.000 TC = 480.000
Ditanya : VC = …
 
Jawab: 

TC = FC + VC
480.000 = 120.000 + VC
VC = 480.000 – 120.000
= 360.000
 
Biaya Tetap (Fixed Cost) / FC
 
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penuruanan rumus tersebut, adalah: 

TC = FC + VC atau FC = TC – VC
 
Contoh:
 
Diketahui: VC = 600.000 TC = 720.000
Ditanya : FC = …
 
Jawab: 

TC = FC + VC
720.000= FC + 600.000
FC = 720.000 – 600.000
= 120.000
 

Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) / ATC
 
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, 

ATC = AFC + AVC
 
Contoh:
 
Diketahui: TC = 360.000 Q = 3
AFC = 40.000 AVC = 80.000
Ditanya : ATC = …
 
Jawab: 

ATC = ATC = AFC + AVC
= atau = 40.000 + 80.000
= 120.000 = 120.000
 
Dengan menggunakan kedua rumus di atas, maka telah diketahui bahwa hasilnya adalah sama, yaitu Rp 120.000,00.
 
Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost) / AVC
 
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu: 

AVC = ATC - AFC (lihat contoh di atas)
 
Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) / AFC
 
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 

AFC = ATC - AVC (lihat contoh diatas)

Biaya Marginal (Marginal Cost) / MC
 
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. MC adalah turunan pertama dari TC atau C. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 

MC = TC’ = dTC / dQ
Contoh :
C = 4 + 2Q + Q
MC = …
Jawab :
MC = C’
= 2 + 2Q
Maka, TC minimum tercapai pada saat MC = 0 dan MC minimum tercapai pada saat MC’ = 0.

 
Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) / OC
 
Biaya kesempatan merupakan biaya atas kesempatan yang dilepas dengan tidak menempatkan sumber daya perusahaan pada nilai pemanfaatan tertingginya atau merupakan pendapatan biaya yang dikorbankan sebagai akibat kita memilih alternatif tertentu.
 
Contoh:
 
Apabila Ali kuliah sampai selesai di universitas LP3I, maka pendapatan yang diperkirakan adalah Rp 700.000,00/bulan. Sedangkan apabila tidak kuliah dan memutuskan untuk meneruskan usaha ayahnya, maka pendapatan yang diperkirakan adalah Rp 2.000.000,00. Bila akhirnya memilih meneruskan usaha ayahnya maka biaya kesempatan yang dikorbankannya adalah Rp 700.000,00.