BARANG INTERMEDIAT DAN VALUE
ADDED (NILAI TAMBAH)
Kita mendefenisikan GDP sebagai total produksi dari
barang dan jasa akhir. Barang akhir adalah adalah satu dari yang diproduksi dan
dijual untuk dikonsumsi atau investasi. GDP tidak termasuk barang
intermediat (intermediate goods) yaitu barang-barang yang digunakan untuk
menghasilkan barang lain. GDP jika dicontohkan adalah roti bukan tepung, dan
komputer rumahan bukan chip komputer.
Untuk perhitungan dengan menggunakan pendekatan arus
produksi (lihat artikel : dua cara mengukur produksi nasional (GDP) : arus
barang dan arus pendapatan), diluar produk intermediat tidak memberikan
dampak yang terlalu besar. Secara sederhana kita masukkan roti dan komputer dalam
GDP tapi tidak untuk tepung yang akan menjadi roti atau chip dan palstik yang
akan menjadi komputer. Jika anda melihat pada grafik Lower Loop (lihat artikel : dua cara mengukur
produksi nasional (GDP) : arus barang dan arus pendapatan), anda akan melihat
bahwa roti dan komputer ada dalam arus produksi, tapi anda tidak akan menemukan
tepung atau chip komputer.
Apa yang terjadi untuk produk seperti tepung dan chip
komputer? Mereka adalah produk intermediat dan secara sederhana bersiklus pada
tempat khusus yaitu “produsen”. Jika mereka tidak dibeli oleh konsumen, mereka
tidak pernah bisa dikatakan sebagai produk akhir dalam GDP.
Dalam membuat pengukuran pendapatan Lower Loop, para
statistikan sangat berhati-hati dalam memasukkan value added perusahaan dalam
GDP. Value added (nilai tambah) adalah perbedaan antara penjualan
perusahaan dan pembayarannya atas material dan jasa dari perusahaan lainnya.
Dengan kata lain, dalam menghitung pendapatan GDP atau
value added oleh sebuah perusahaan, para statistikan memasukkan semua
biaya-biaya kecuali pembayaran-pembayaran kepada bisnis lain. Biaya-biaya
bisnis yaitu upah, gaji, pembayaran bunga dan dividen termasuk kedalam value
added, tapi pembayaran atas baja atau listrik bukan termasuk value added.
Mengapa semua pembayaran dari perusahaan lainnya tidak termasuk value added
yang terkandung dalam GDP? Karena pembayaran tersebut akan menjadi bagian dari
GDP sebagai value added dari perusahaan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar