DUA CARA MENGUKUR
PRODUKSI NASIONAL (GDP) : ARUS BARANG DAN ARUS PENDAPATAN
Bagaimana perekonomian mengukur GDP nya? Satu cara
utamanya adalah dengan menggunakan dua cara yang berbeda tapi sama. GDP bisa
diukur dengan melihat arus produksi atau sebagai jumlah pendapatan.
Untuk mencontohkan cara yang berbeda tersebut untuk
menghitung GDP, kita akan memulainya dengan membuat dunia sederhana dimana
tidak ada pemerintah, perdagangan asing, dan investasi. Untuk beberapa saat,
perekonomian kecil kita hanya akan memproduksi barang konsumsi, yang merupakan
item-item yang dibayarkan rumah tangga untuk memuaskan keinginan mereka.
(catatan penting: contoh pertama tersebut terlalu sederhana untuk menunjukkan
ide utamanya. Dalam contoh realistisnya, kami akan menambahkan investasi,
pmerintahan, dan sektor asing.)
1. Pendekatan Arus Produksi (Flow of
Product Approach)
Setiap tahun publik mengonsumsi berbagai jenis barang
dan jasa akhir: barang-barang seperti apel, software komputer, dan celana jins;
jasa-jasa seperti perlindungan kesehatan dan pangkas rambut. Kita hanya
memasukkan barang akhir –barang-barang yang secara khusus dibeli dan digunakan
oleh konsumen. Rumah tangga menghabiskan pendapatan mereka untuk barang-barang
konsumsi ini, seperti yang ditunjukan oleh Upper Loop pada gambar diatas. Dengan
menambahkan semua dollar yang dihabiskan untuk konsumsi barang akhir ini maka
secara sederhana akan didapatkan total GDP perekonomian.
Selain itu, dalam perekonomian sederhana kita, kita
bisa dengan mudah menghitung pendapatan nasional atau produk sebagai jumlah
total arus barang dan jasa akhir: (harga jins x kuantitas jins) ditambah (harga
apel x kuantitas apel) dan semua barang akhir lainnya. Gross Domestic Product
diartikan sebagai total nilai uang dari arus produk final yang diproduksi suatu
negara.
Akuntan nasional menggunakan harga-harga pasar sebagai
timbangan dalam memberikan nilai komoditas yang berbeda karena harga pasar
merefleksikan nilai ekonomi relatif melalui barang dan jasa. Yaitu, harga
relatif dari barang-barang yang berbeda merefleksikan seberapa besar konsumen
memberikan nilai pada unit-unit konsumsi terakhir mereka dari barang-barang
tersebut.
2. Pendekatan Pendapatan (Earnings or
Income Approach)
Cara yang kedua untuk menghitung GDP adalah melalui
akun pendapatan (juga disebut pendekatan biaya atau pendapatan). Seperti yang
terlihat dalam Lower Loop gambar diatas. Terlihat bahwa dalam arus itu terdapat
biaya-biaya dalam melakukan bisnis; biaya-biaya tersebut termasuk upah yang
dibayar untuk tenaga kerja, biaya sewa untuk tanah, keuntungan yang dibayar
untuk modal, dsb. Tapi biaya-biaya bisnis tersebut juga merupakan pendapatan
yang diperoleh rumah tangga dari perusahaan-perusahaan. Dengan menghitung arus
pendapatan tersebut, maka akan diperoleh nilqai GDP.
Kemudian, cara kedua untuk menghitung GDP adalah
menjadikannya sebagai total dari faktor-faktor pendapatan (upah, bunga, biaya
sewa, dan keuntungan) yang merupakan biaya-biaya produksi dari barang final
akhir masyarakat.
Sekarang kita bisa menghitung dengan upper loop
pendekatan produksi dan lower loop pendekatan pendapatan. Pertanyaannya, yang
mana yang lebih baik? Sebenarnya, mereka adalah sama.
Kita bisa melihat mengapa pendekatan produksi dan
pendapatan adalah sama dengan contoh sederhana dari toko pangkas rambut.
Katakanlah bahwa si pemilik toko tidak memiliki beban biaya lain selain untuk
tenaga kerja. Jika mereka menjual 10 pencukur rambut dengan masing-masing
harganya $8, maka GDP nya $80. Tapi pendapatannya (dalam upah dan keuntungan)
juga adalah $80. Kemudian, GDP disini adalah sama antara sebagai arus produksi
($80 untuk pencukur rambut) atau sebagai
arus pendapatan dan biaya ($80 untuk upah dan keuntungan).
Faktanya, kedua pendekatan ini adalah sama karena
kita memasukkan “keuntungan” dalam lower loop sepanjang semua pendapatan
lainnya. Apa sebenarnya keuntungan (profit) itu? Keuntungan adalah apa-apa saja
yang tersisa dari pnjualan produk setelah membayar berbagai biaya –upah, bunga,
dan sewa. Itu adalah penyesuai otomatis untuk membuat biaya lower loop atau
pendapatan menajdi sama dengan nilai barang dan jasa dari upper loop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar