Selasa, 27 Agustus 2013


DUA CARA MENGUKUR PRODUKSI NASIONAL (GDP) : ARUS BARANG DAN ARUS PENDAPATAN

                 
   Bagaimana perekonomian mengukur GDP nya? Satu cara utamanya adalah dengan menggunakan dua cara yang berbeda tapi sama. GDP bisa diukur dengan melihat arus produksi atau sebagai jumlah pendapatan.
                 
   Untuk mencontohkan cara yang berbeda tersebut untuk menghitung GDP, kita akan memulainya dengan membuat dunia sederhana dimana tidak ada pemerintah, perdagangan asing, dan investasi. Untuk beberapa saat, perekonomian kecil kita hanya akan memproduksi barang konsumsi, yang merupakan item-item yang dibayarkan rumah tangga untuk memuaskan keinginan mereka. (catatan penting: contoh pertama tersebut terlalu sederhana untuk menunjukkan ide utamanya. Dalam contoh realistisnya, kami akan menambahkan investasi, pmerintahan, dan sektor asing.)


1. Pendekatan Arus Produksi (Flow of Product Approach)
                
   Setiap tahun publik mengonsumsi berbagai jenis barang dan jasa akhir: barang-barang seperti apel, software komputer, dan celana jins; jasa-jasa seperti perlindungan kesehatan dan pangkas rambut. Kita hanya memasukkan barang akhir –barang-barang yang secara khusus dibeli dan digunakan oleh konsumen. Rumah tangga menghabiskan pendapatan mereka untuk barang-barang konsumsi ini, seperti yang ditunjukan oleh Upper Loop pada gambar diatas. Dengan menambahkan semua dollar yang dihabiskan untuk konsumsi barang akhir ini maka secara sederhana akan didapatkan total GDP perekonomian.

                
   Selain itu, dalam perekonomian sederhana kita, kita bisa dengan mudah menghitung pendapatan nasional atau produk sebagai jumlah total arus barang dan jasa akhir: (harga jins x kuantitas jins) ditambah (harga apel x kuantitas apel) dan semua barang akhir lainnya. Gross Domestic Product diartikan sebagai total nilai uang dari arus produk final yang diproduksi suatu negara.

                 
   Akuntan nasional menggunakan harga-harga pasar sebagai timbangan dalam memberikan nilai komoditas yang berbeda karena harga pasar merefleksikan nilai ekonomi relatif melalui barang dan jasa. Yaitu, harga relatif dari barang-barang yang berbeda merefleksikan seberapa besar konsumen memberikan nilai pada unit-unit konsumsi terakhir mereka dari barang-barang tersebut.


2.   Pendekatan Pendapatan (Earnings or Income Approach)

                
   Cara yang kedua untuk menghitung GDP adalah melalui akun pendapatan (juga disebut pendekatan biaya atau pendapatan). Seperti yang terlihat dalam Lower Loop gambar diatas. Terlihat bahwa dalam arus itu terdapat biaya-biaya dalam melakukan bisnis; biaya-biaya tersebut termasuk upah yang dibayar untuk tenaga kerja, biaya sewa untuk tanah, keuntungan yang dibayar untuk modal, dsb. Tapi biaya-biaya bisnis tersebut juga merupakan pendapatan yang diperoleh rumah tangga dari perusahaan-perusahaan. Dengan menghitung arus pendapatan tersebut, maka akan diperoleh nilqai GDP.

                
   Kemudian, cara kedua untuk menghitung GDP adalah menjadikannya sebagai total dari faktor-faktor pendapatan (upah, bunga, biaya sewa, dan keuntungan) yang merupakan biaya-biaya produksi dari barang final akhir masyarakat.

                
   Sekarang kita bisa menghitung dengan upper loop pendekatan produksi dan lower loop pendekatan pendapatan. Pertanyaannya, yang mana yang lebih baik? Sebenarnya, mereka adalah sama.

                
   Kita bisa melihat mengapa pendekatan produksi dan pendapatan adalah sama dengan contoh sederhana dari toko pangkas rambut. Katakanlah bahwa si pemilik toko tidak memiliki beban biaya lain selain untuk tenaga kerja. Jika mereka menjual 10 pencukur rambut dengan masing-masing harganya $8, maka GDP nya $80. Tapi pendapatannya (dalam upah dan keuntungan) juga adalah $80. Kemudian, GDP disini adalah sama antara sebagai arus produksi ($80 untuk  pencukur rambut) atau sebagai arus pendapatan dan biaya ($80 untuk upah dan keuntungan).

                
   Faktanya, kedua pendekatan ini adalah sama karena kita memasukkan “keuntungan” dalam lower loop sepanjang semua pendapatan lainnya. Apa sebenarnya keuntungan (profit) itu? Keuntungan adalah apa-apa saja yang tersisa dari pnjualan produk setelah membayar berbagai biaya –upah, bunga, dan sewa. Itu adalah penyesuai otomatis untuk membuat biaya lower loop atau pendapatan menajdi sama dengan nilai barang dan jasa dari upper loop.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar